6 Tantangan Rumah bagi Luis Enrique di Barcelona – Luis Enrique resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru Barcelona dalam sesi presentasi yang berlangsung kemarin, 21 Mei. Pelatih berusia 44 tahun ini sebelumnya sukses menangani Barcelona B, meski sempat mengalami kesulitan saat melatih AS Roma, dan terakhir ia menangani Celta Vigo pada musim ini.
6 Tantangan Rumah bagi Luis Enrique di Barcelona
barcelonaladiesopen – Enrique diangkat untuk menggantikan Gerardo Martino, yang mengundurkan diri setelah kegagalan tim mempertahankan gelar di kandang sendiri pada pekan terakhir La Liga. Sejumlah tantangan besar menanti mantan kapten Blaugrana di awal dekade 2000 ini.
Berikut adalah enam fokus utama yang perlu diprioritaskan oleh Enrique, berdasarkan laporan dari Bleacher Report.
1. Meningkatkan Kemampuan Pressing Barcelona
Kedatangan Gerardo Martino sempat memberikan harapan untuk mengembalikan gaya permainan Barcelona yang agresif saat kehilangan bola, yang menjadi ciri khas mereka di era Josep Guardiola. Namun, skema tersebut tidak berhasil, dan garis pertahanan tinggi yang diusung justru sering dieksploitasi oleh lawan melalui serangan balik.
Baca Juga :Memahami Tentang Pentingnya Literasi Digital
Tugas Enrique adalah memperbaiki kekurangan dalam pressing tim dan menemukan cara agar pertahanan yang tinggi tidak mudah ditembus. Kedua aspek ini sangat penting agar gaya permainan ball possession yang menjadi identitas Barcelona dapat kembali diterapkan dengan efektif.
2. Memutuskan Nasib Pemain Pinjaman
Ada tiga pemain Barcelona yang akan kembali dari masa peminjaman musim ini: Gerard Deulofeu dari Everton, Bojan Krkic dari Ajax, dan Rafinha dari Celta Vigo. Enrique harus menentukan apakah mereka layak untuk menjadi bagian dari skuat inti.
Kemungkinan besar, Bojan akan dilepas pada musim panas ini. Sementara Rafinha, yang merupakan andalan Enrique di Celta, harus dipertimbangkan dengan cermat untuk posisi di tim utama. Deulofeu, meskipun tampil mengesankan di Barcelona B, menunjukkan performa biasa-biasa saja bersama Everton. Enrique harus mempertimbangkan status ketiga pemain ini, mengingat masih ada beberapa pemain cadangan lainnya yang mungkin dijual atau dipinjamkan di musim mendatang.
3. Membangun Kepercayaan Suporter
Setelah kepergian Josep Guardiola, pelatih-pelatih pengganti Barcelona sering kali dipandang dengan skeptis oleh fans. Tim yang dilatih Tito Vilanova dianggap mengalami penurunan meski berhasil meraih gelar La Liga dengan 100 poin.
Gerardo Martino juga menghadapi kritik sejak awal musim karena dianggap mengubah gaya tiki-taka yang legendaris dari Pep. Ketidakpuasan fans semakin terlihat setelah kegagalan tim di Copa del Rey, Liga Champions, dan La Liga, yang akhirnya berujung pada pengunduran diri Martino.
Enrique memiliki modal penting, yaitu statusnya sebagai mantan kapten Barcelona yang dihormati. Namun, ia harus bekerja keras untuk mengatasi keraguan yang ada, terutama mengingat catatan pelatihannya yang dianggap biasa saja.
4. Masa Depan Cesc Fabregas
Sejak kembali dari Arsenal, nama Cesc Fabregas selalu dikaitkan dengan rumor kepindahan setiap kali bursa transfer dibuka. Hal ini kembali berulang untuk musim panas 2014, di mana pemain berusia 27 tahun ini dikabarkan akan kembali ke Premier League.
Dengan enam tantangan yang mesti dihadapi, Luis Enrique diharapkan dapat membawa Barcelona kembali ke jalur kemenangan dan memenuhi harapan suporter setia.
Baca Juga : Universitas Terbaik di Barcelona
Saat ditanya tentang masa depan Cesc Fabregas dalam presentasi resmi, Enrique memilih untuk tetap diam. Keputusan ini justru memicu desas-desus yang semakin marak. Manchester United dan Arsenal diisukan sebagai dua klub utama yang berminat untuk merekrut gelandang berbakat tersebut.
Jika memang Fabregas benar-benar dijual, Enrique harus segera mencari pengganti yang setara. Reputasi Fabregas sebagai salah satu produk terbaik dari La Masia tentunya akan menjadi tantangan tersendiri bagi Enrique di mata para penggemar jika penjualan tersebut terjadi.
Mengembalikan Performa Messi
Meskipun Lionel Messi telah mencetak 41 gol dalam 46 penampilan di berbagai kompetisi, dia tidak luput dari kritik terkait penurunan performa musim ini. Etos kerja dan pergerakan Messi dinilai tidak sekuat tahun-tahun sebelumnya.
Ada banyak spekulasi mengenai penyebab penurunan performa La Pulga. Beberapa menyebutkan bahwa situasi emosional Messi yang tidak lagi bahagia di Camp Nou, masalah cedera yang mengganggu di awal musim, hingga ketidakcocokan dengan sistem permainan yang diterapkan Gerardo Martino, menjadi faktor-faktor yang berkontribusi.
Apa pun penyebabnya, Enrique dituntut untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan pemain bintangnya ini dan membantunya kembali produktif di musim depan.
Posisi Bermain Neymar
Kedatangan Neymar sebenarnya direncanakan untuk meringankan beban Lionel Messi. Harapannya, transfer pemain asal Brasil ini dapat mengatasi ketergantungan berlebih kepada Messi, yang telah menjadi titik lemah Barcelona dalam beberapa musim terakhir.
Namun, realitanya skema permainan Barcelona sering tidak berjalan dengan baik ketika keduanya bermain bersama. Dominasi posisi Messi sebagai penyerang tengah membuat Neymar terpaksa digeser ke posisi sayap kiri. Posisi ini ternyata tidak menguntungkan bagi Neymar, karena ia kurang mampu membantu sektor fullback atau menekan lawan saat kehilangan bola.
Enrique perlu memikirkan taktik yang tepat agar Messi dan Neymar dapat berkolaborasi efektif tanpa merusak sistem permainan tim.